Total Tayangan Halaman

Senin, 07 Maret 2011

Sudahkah Para Pejabat "Melek" Humas?

Kompas, Selasa, 11 Agustus 2009 | 15:53 WIB

Ilustrasi: Pelatihan "melek" Humas ini diberikan kepada pejabat agar pesan-pesan pembangunan yang disampaikan pemerintah sampai ke rakyat dan dapat dipahami dengan baik oleh rakyat.

BOGOR, KOMPAS.com — Agar para pejabat pemerintah "melek" terhadap bidang kehumasan, sejumlah pakar komunikasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan pelatihan mengenai bidang hubungan masyarakat (humas) di Jakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari sejak Senin (10/8) itu melibatkan para pemangku kepentingan dan pejabat negara sebagai sasarannya. Dengan demikian, mereka dapat menyampaikan pesannya secara efektif sehingga berbagai misi pembangunan yang digagas akan tepat sasaran.
Guru Besar Komunikasi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Pembangunan (FORKAPI) Prof Dr Ir Aida Vitayala S Hubeis menjelaskan, pelatihan ini digagas sebagai partisipasi IPB dalam meningkatkan kualitas komunikasi para pemangku kepentingan nasional.
"Penting untuk memahami komunikasi dengan baik dan benar, sebuah message yang disampaikan akan efektif bila dikemas dan dikomunikasikan secara efektif," kata Aida.
Mengambil tema "Mengemas dan Mengomunikasikan Informasi secara Efektif dan Kompetitif", sejumlah pakar dan praktisi komunikasi dari kampus pertanian terbaik se-ASEAN ini dihadirkan sebagai pembawa materi. Selain Aida, pemateri lain yang tampil, seperti Prof Dr Musa Hubeis MS, Dr Ir Amiruddin Saleh MS, Jufri Alkatiri (SCTV) dan Ahmad Fahir SAg, MSi (LKBN ANTARA), Prof Dr Syafri Mangkuprawira MS, Dr Makmun Sarma MS, Ir Wasidi Swastomo, MS, serta Ir Kuswiati MSc.
Menurut Aida, pelatihan ini mengetengahkan berbagai tema aktual seputar dunia public relation/humas, antara lain prinsip-prinsip dasar komunikasi, prinsip public relation, prinsip dasar membangun komunikasi dengan insan pers, membuat naskah humas, public speaking, serta membangun hubungan dengan kelompok pemangku kepentingan. Peserta pelatihan ini berjumlah 15 orang, yang semuanya berasal dari berbagai instansi pemerintah pusat.
"Sengaja kami batasi agar efektif. Mengenai pelibatan pejabat sebagai peserta merupakan komitmen kami agar pesan-pesan pembangunan yang disampaikan pemerintah sampai ke rakyat dan dapat dipahami dengan baik," katanya.
Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by
Sumber :
Antara

Sampaikan Komunikasi Secara Efektif

Pikiran Rakyat, Selasa, 11/08/2009

BOGOR, (PRLM).- Sejumlah pakar komunikasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) hingga Selasa ini menyelenggarakan pelatihan mengenai bidang hubungan masyarakat (Humas) di Jakarta agar pejabat pemerintah "melek" kehumasan.
Guru Besar Komunikasi Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Pembangunan (FORKAPI) Prof Dr Ir Aida Vitayala S Hubeis menjelaskan, kegiatan selama dua hari (10-11/8) melibatkan para pemangku kepentingan dan pejabat negara sebagai sasaran.
Ia mengatakan, pelatihan ini digagas sebagai partisipasi IPB dalam meningkatkan kualitas komunikasi para pemangku kepentingan nasional. Dengan demikian mereka dapat menyampaikan pesannya secara efektif, sehingga berbagai misi pembangunan yang digagas akan tepat sasaran.
"Penting untuk memahami komunikasi dengan baik dan benar. Sebuah `message` yang disampaikan akan efektif bila dikemas dan dikomunikasikan secara efektif," katanya, seperti dikutip “Antara”.
Pelatihan ini mengambil tema "Mengemas dan Mengomunikasikan Informasi Secara Efektif dan Kompetitif".  Sejumlah pakar dan praktisi komunikasi dari kampus pertanian terbaik se-ASEAN ini dihadirkan. Selain Prof Aida, sejumlah pemateri yang akan tampil yaitu Prof Dr Musa Hubeis MS, Dr Ir Amiruddin Saleh MS, Jufri Alkatiri (SCTV) dan Ahmad Fahir SAg, MSi (LKBN ANTARA). Pemateri lainnya yakni Prof Dr Syafri Mangkuprawira MS, Dr Makmun Sarma MS, Ir Wasidi Swastomo, MS, Ir Kuswiati MSc.
Menurut Aida, pelatihan ini mengetengahkan berbagai tema aktual seputar dunia "PR" (public relation/Humas), antara lain prinsip dasar komunikasi, prinsip "PR", prinsip dasar berkomunikasi dengan pers, membuat naskah humas, "public speaking" serta membangun hubungan dengan kelompok pemangku kepentingan.
Para peserta yang dilibatkan dalam pelatihan ini berjumlah 15 orang. Semua berasal dari berbagai instansi pemerintah pusat.  "Kegiatan ini sengaja kami batasi agar efektif. Mengenai pelibatan para pejabat sebagai peserta merupakan komitmen kami agar pesan-pesan pembangunan yang disampaikan pemerintah sampai ke rakyat dan dapat dipahami dengan baik," katanya. (A-147)***